tomorrow is not ours to see

29 Oktober 2012

dialektika rasa

mungkin kita sudah dilelahkan waktu untuk saling merindukan. ya, waktu. entah bagaimana, tapi kita bagai domba-domba yang digiringnya mendahului masa depan dan mendulukan kenangan. hingga pada masanya nanti jika kita bertemu aku dan kamu hanyalah sebatas situasi deja vu yang biasa. kamu hanya akan berkata "hai" dan aku hanya akan membalas "hei" lalu mata kita akan bertaut sepanjang aksara h dan i...
Read More

31 Agustus 2012

surat rindu pertama

Pict from here 1 September 2012 lagi lagu dari radio telah membawa kamu beserta aroma rambutmu melayang melewati lembayung hingga menenggelamkan aku bersama sesuatu yang dulu kita ciptakan kita menyebutnya kenangan dear Kila, entah bagaimana aku memulainya. apa kabar menjadi terlalu klise bahkan canggung untuk kita yang telah bersama selama duapuluh kemarau. tapi tetap saja aku hampir...
Read More

24 Agustus 2012

Dongeng Permohonan dari Alam Mimpi

Pict from here Kepada Gula. kudengar dirimu sedang sakit. sebuah hal yang biasa terjadi pada kita, manusia. namun dibalik hal yang biasa, aku tahu kau punya kebiasaan yang tidak biasa. kebiasaan itu, yang percaya atau tidak sepertinya membuatmu tidak enak badan. Bila malam bahkan telah menjadi terlalu buta, kau masih belum mau memejamkan mata. Maka setenang apapun diriku, aku tak bisa...
Read More

11 Agustus 2012

Borea

16 Juni 2011 mulai malam ini aku akan pura-pura pernah khilaf terjerembab dalam melankoli/menemani kesadaranmu yang berkabut tentang sudut bibir yang menyimpul melewati piguranya/ hingga aku benar-benar menjadi lupa pada potongan-potongan hari dimana keindahan dirimu tersimpan/lalu kita akan menua bersama keterasingan/ke-masing-masing-an/dalam sisa-sisa sajak yang akhirnya...
Read More

18 Juli 2012

Puisi Senjakala

Seperti Layang-Layang Api yang meramaikan sandiakala, Aku masih berharap kau masih sudi meramaikan kesenduanku. 17 Juli 2010 Aku ingin warna hijau di soreku.bukan cokelat. Dizastri,andai saja kau mampu bertahan tanpa pertanyaan, maka aku akan berhenti bertanya. karena kau tahu, aku tak ingin percakapan kita berakhir, meletakkan kita pada titik nadir, berkata "ini semua adalah takdir,"...
Read More

17 Juli 2012

Hal yang Tak Lepas Ketika Malam Menerbangkan Sadar dari Mataku yang Terjaga Sembari Menunggui Hari Menemui Awalnya

Pict. from here Pagi buta menusuk kulitku, menyisakan lebam kasat mata diantara iga-iga tak bertuan. dingin yang maya membangunkan beberapa butir airmata tatkala wajah kelabu yang selalu nampak dalam temaramnya dunia bunga tak pernah mengukir keindahan nyata seperti selama ini mengisi beberapa kekosongan batin. tak kutemukan rasa sayang disetiap bait melankolisnya yang mengalun jenuh penuh...
Read More

11 Juli 2012

Takeaway

It's Takeaway. awalnya cuma iseng-iseng, pas dah jadi, eh, kepengen di upload. sebuah header saya pilih dominan warna pink, karena dari post dan rona blognya mba' Ninda kebanyakan nuansa feminim. trus saya liat foto avatar blognya, dari sketsa sih keliatan pakai jilbab, so saya gambar saja (dengan spidol) orang yang pakai jilbab yang sedang tersenyum. orangya lagi nulis karena berhubung itu website...
Read More

06 Juli 2012

ada "dan" ditengah kamu dan aku.

Pict from Here apa yang terjadi pada kita? apa yang terjadi pada sekata yang bercerai menjadi kamu dan aku? lalu mengapa tiba-tiba saja ada "dan" yang menjedakan kamu dan aku? kita dulunya adalah pedendang senandung di beranda, menikmati pagi dan air mata Tuhan yang singgah di ketiak daun. kita adalah apa yang selalu dikicaukan pipit dan di tidurkan malam. itu sebelum waktu menjadi pencemburu....
Read More

28 Juni 2012

Memori Khira

Kay, kau ingat, saat kau ngambek sore-sore di beranda sambil memandangi layang-layang api yang berkejaran di udara. kau diam. lamaaa sekali. dan ketika para layang-layang api itu lelah, kau bilang, "maaf atas air mukaku. aku jutek ya?" aku hanya menggeleng sambil tersenyum. hampir saja aku meleleh dari beranda. kau tahu, saat itu aku sadar, Kay, aku menyukai pipimu yang cembung, suaramu yang ranum....
Read More

24 Juni 2012

Terik

Hari ini matahari sedang datang bulan Ia lalu adalah kau yang menjelma Menjadi terlalu sensitif pada keadaan Selalu terlalu pagi untuk panas kegerahan Ceracaumu juga pedas yang tertahan Sementara tak ada senyum yang mengawan Atau sayang yang menghuj...
Read More

12 Juni 2012

sketsa

aku ingin mengenalmu seperti gurat, segaris segaris yang biasa kau kenalkan pada kertas memindai biografismu bergores-gores ke dalam otakku yang paling dalam. hippokampus terus. tanpa putus aku ingin menemuimu di dalam sketsa seperti gores-goresnya yang saling menemukan. membentuk. mewujud. tak perlu lama, namun penuh wacana, makna. lalu biarkan naluri yang mencukupkannya aku ingin...
Read More

08 Juni 2012

Air

kataku adalah air pendatang masih menghujan sesenggukan, belum mengalir. mendarat pada daun. menggantung. sebelum ditiupkan udara lalu mengenal tanah mengngarai. sudikah ia diizinkan mengal...
Read More

01 Juni 2012

(K/S)esal

ada penyesalan yang tergores tepat di awal tengah tahun ini. rasanya lebih sakit daripada diputusin cewek. lebih perih. saya di Tuming (turun minggu; adalah hukuman yang diberikan dengan menambah 1 minggu stase pada satu subdivisi medis di rumah sakit.) oleh seorang supervisor di tempat saya bertugas sebagai Coass (dokter muda; red) karena alasan peraturan yang dibuatnya sendiri. peraturan yang katanya...
Read More

31 Mei 2012

DIA

Akhirnya hari itu kudapati Dia sedang bercengkrerama dengan senyum tipisnya sendiri dan matanya yang mungil-mungil. Menertawai senja yang belum juga mampir untuk menitip rona. Tak ada renda, tak ada motif, tak juga warni, hanya seragam biru yang menyeru. Lalu bulir peluh. Mengkilat dijilat surya. Akhirnya hari itu kulihat Dia. tersenyum lagi. Aku membalas. Senyum kami mengait. satu detik, dua detik,...
Read More

07 Mei 2012

Perhentian Imaji

Di halte ini lagi, sekali waktu aku duduk di sudut. Mencari makna yang lalai digadaikan kalender tentang betapa kita telah jauh tenggelam dalam dunia yang terpisah nan sarat. Kita mencoba tersesat dengan mengambil rute yang berbeda dan melupakan tujuan kita menggulirkan roda-roda pelangi. Kita hanya membawa satu bekal. Kau dengan kenangmu, aku bersama imajiku. Entah untuk berapa lama, aku...
Read More

13 April 2012

Sejumput Kerinduan yang Dimakan Waktu

Pict. from here Sudah sepuluh kemarau sejak kau tak lagi terlihat di tebing Padangkawi, memandangi lautan yang selalu bungkam setelah mencuri kekasihmu. Sambil berdiri, kau dulu selalu bertanya pada angin laut tentang kabar kekasihmu itu setiap Minggu sore, mengacuhkan para camar yang menertawaimu. Saat lelah berdiri, kau mulai mencari ranting pohon lalu duduk sambil mengukir nama kekasihmu itu...
Read More

25 Maret 2012

perihal yang tak mau hilang

entah kenapa, meski rinai-rinai gerimis tak lagi terasa mesra, atau meski hari kemarin yang dicuri pangeranmu sudah aku relakan, atau meski tak ada lagi irama-menyengat-bahagia pada setiap senandungmu, masih ada kilasan momentum mengekor di ujung-ujung lamunanku. seperti anak ayam yang baru menetas, mencuap-cuap dan mengikuti induknya kemana saja, masih ada sesuatu yang tak mau lekang dari benakku....
Read More

07 Maret 2012

Confusychosis

Dear Lana, Suatu ketika aku bertanya pada diriku sendiri, apakah mencintai itu akan membuatmu menjadi gila? Apakah kecintaan seseorang pada sesuatu adalah kegilaan? Dan mengapa seseorang yang begitu mencintai lantas juga bisa tergila-gila? Sesungguhnya, gila itu apa? Milik siapa? Ah, maaf Lana. Aku mungkin membuatmu bingung. Aku hanya heran dengan kata ‘gila’ itu kini sering disebut-sebut....
Read More

12 Februari 2012

malas-malaman

malam selalu terlalu bersemangat menemaniku, sementara siang selalu saja meninabobokan. dalam seminggu aku menjadi manusia setengah kelelawar yang kehilangan minat mencari makan di tengah malam. akau lebih memilih meringkuk didepan televisi. nonton. entah siapa yang menonton siapa. lalu dunia malam yang menjemukan itu mulai merasuk di sekujur badanku ini. aku menjadi ikut-ikutan jemu. malas tepatnya....
Read More

31 Januari 2012

siklus penugguan

Sekali setahun, dibulan Januari, aku akan duduk di kaki lembayung. menyaksikan alang-alang yang tegar menantang alam bertanya untuk kesempatan bertegur sapa lagi dengan jemari mungilmu. mereka rindu pada gadis yang dulu berkejaran bersama angin menangkap kelopak bunga atau kupu-kupu nakal. kubilang pada mereka, kau sedang menyulam malam agar padang berhenti kedinginan jika gelap menguap. tapi...
Read More

13 Januari 2012

Kenangan

Kay, kau ingat, saat kau ngambek sore-sore di beranda sambil memandangi layang-layang api yang berkejaran di udara. kau diam. lamaaa sekali. dan ketika para layang-layang api itu lelah, kau bilang, "maaf atas air mukaku. aku jutek ya?" aku hanya menggeleng sambil tersenyum. hampir saja aku meleleh dari beranda. kau tahu, saat itu aku sadar, Kay, aku menyukai pipimu yang cembung, suaramu yang...
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.