31 Mei 2012

DIA

Akhirnya hari itu kudapati Dia sedang bercengkrerama dengan senyum tipisnya sendiri dan matanya yang mungil-mungil. Menertawai senja yang belum juga mampir untuk menitip rona. Tak ada renda, tak ada motif, tak juga warni, hanya seragam biru yang menyeru. Lalu bulir peluh. Mengkilat dijilat surya.

Akhirnya hari itu kulihat Dia. tersenyum lagi. Aku membalas. Senyum kami mengait. satu detik, dua detik, Ah aku kalah. Senyumnya makin lebar, merayakana kemenangan. Aku menyebut nama, "Rara?" Dia mengangguk sekali. Kemudian, bayangannya mengajak pulang, memburu waktu, mengejar malam.

Hari itu Dia menjatuhkan senyumnya...
Read More

07 Mei 2012

Perhentian Imaji

Di halte ini lagi, sekali waktu aku duduk di sudut. Mencari makna yang lalai digadaikan kalender tentang betapa kita telah jauh tenggelam dalam dunia yang terpisah nan sarat. Kita mencoba tersesat dengan mengambil rute yang berbeda dan melupakan tujuan kita menggulirkan roda-roda pelangi. Kita hanya membawa satu bekal. Kau dengan kenangmu, aku bersama imajiku. Entah untuk berapa lama, aku akan menyantapnya sambil rela menadah jalan kosong mengalasi antara. Kau juga mungkin akan lupa bertanya kapan kita akan menemukan kursi bersisian di bus yang sama. Perhentian pertama...
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.