18 Oktober 2011

Jangan menyerah pada ilalang yang tertidur bersama asa hingga petang berakhir


Jangan berhenti mencariku di tengah ilalang.
ketika bunga-bunganya
menemukanku dalam tiada
dan semerbak merasuk merengkuh makna.

karena jika kau tahu, tak satu bintang jatuh pun
yang kita pandangi di padang itu memberi harapan kosong.
Tak hanya kekesalan yang digenangkan hujan
untuk meredam hari di sore aku memetakan wajahmu
bersama lembar usangnya perkamen kuning.

Jangan berhenti mencumbuku dalam tidurmu.
saat pagi tak mungkin kembali dan malam tak pasti menjelang
hingga kita terjebak dalam tidur siang yang menjemukan.

sebab seandainya kau mengerti
aku akan menunggumu mengarungi palung mimpi
di atas sampan tua berselimut kehangatan lelap.
menyaksikan peri gigi mengendap-endap
menyusup di bawah bantal anak-anak kita.

Jangan lelah mengejarku dalam asamu.
bilamana mentari yang perlahan membakar awan
larut bersamaku pada samudera.

Agar kau pahami bahwa hidupmu lebih manis
daripada butir gula yang larut dalam secangkir teh hangat
yang kita teguk bergantian untuk petang itu.

lagi-lagi petang itu. satu petang sebelum aku merindu.
percaya lah, aku tersenyum untukmu
ketika kau telah mendapatiku,
saat kau tengah mengecupku,
bilamana kau sudah menangkapku.

Demi kau, aku percaya kau percaya padaku.
Ya, kau adalah aku.

1 comment:

rumputilalang mengatakan...

mantap sajak ilalangnmya sob

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.