matanya sayu menancap
memasung dalam tatap
lelah menari di dapur pengap
langkahnya pun tak lagi mantap
kulitnya kian mengendur
kerut tiada terelakkan
ngarai-ngarai kering kian terukir diantaranya
saksi waktu yang dilalui dalam kelabu
bibirnya pun hanya menyangga erangan
tapi adakah kau melihatnya?
menyadari bahwa setiap waktu
yang ia buang itu hanya untukmu?
mungkin kau tahu,
mungkin kau belum mau,
atau mungkin kau sudah membatu,
ingatlah dia satu...
0 comment:
Posting Komentar