tomorrow is not ours to see

30 Oktober 2011

yang tersisa dari sepasang tua

original pict. from here Karena kau terlampau renta untuk berjalan dan hari akan terlalu menyengat jika kuhabiskan sendiri tanpamu di padang teh maka aku hanya akan menemanimu duduk di halaman belakang rumah kita mempertanyakan hak milik kita yang masih tersisa. Menurutmu, apa yang tersisa dari kita selain rumah ini dan hasrat kasih untuk ditautkan hingga menjadi kebersalingan? Selain pundakku...
Read More

25 Oktober 2011

aku hanya rindu

22 Maret 2010 baca lah lirik-lirik kejujuranku yang membohongi dunia, membohongimu. Diza, kesekian kalinya aku menulis untukmu, dan entah keberapa kalinya kau harus membalas tulisan-tulisanku, aku berterima kasih untuk itu. Aku hanya ingin tahu kabarmu, meski sebenarnya aku tidak benar-benar tertarik pada kabarmu, aku hanya kangen pada senyummu, pada candamu, pada tawa yang kau gelakkan saat...
Read More

23 Oktober 2011

sajak tentang catatan yang cemburu

Aku hanya pengelana bego yang melangkah tanpa tujuan, merasa terasing antara Q sampai M, terperangkap dalam imaji-imaji pelik, menjadi buta saat waktu mengajariku membaca raut mawar, tersesat dalam kilau malam, dan terhampakan oleh setiap koma yang berakhirdengan tiga titik… Aku adalah penghayal yang buruk. Selalu terlalu tinggi memetakan imajinasi pembentuk warna hijau yang nyatanya adalah sederhana,...
Read More

18 Oktober 2011

“ASSALAMU’ALAIKUM,” salam seorang lelaki berseragam rapi dengan suaranya yang terdengar berat sembari mengetuk pelan daun pintu kayu yang tampak reyot, wajahnya terlihat setengah letih namun tetap berdiri tegak diatas kedua kakinya. Samar ia mendengar suara batuk-batuk satu dua dari dalam rumah diikuti suara langkah kaki mendekat. “Walaikumsalam, siapa?” Tanya suara letih seorang wanita sesaat...
Read More

Jangan menyerah pada ilalang yang tertidur bersama asa hingga petang berakhir

Jangan berhenti mencariku di tengah ilalang. ketika bunga-bunganya menemukanku dalam tiada dan semerbak merasuk merengkuh makna. karena jika kau tahu, tak satu bintang jatuh pun yang kita pandangi di padang itu memberi harapan kosong. Tak hanya kekesalan yang digenangkan hujan untuk meredam hari di sore aku memetakan wajahmu bersama lembar usangnya perkamen kuning. Jangan berhenti mencumbuku...
Read More

01 Oktober 2011

nyanyian angin

Telah kusaksikan tumpuk-tumpuk angin, berkejaran brsama pemburu mungil angin. Petang pun menyambut angin, kala malam tak jadi malam tanpa angin. Tak pelak ibu-ibu angin tersenyum, sementara anak-anak angin tersadar dari permainan gundu. Aku pun merasakan percik-percik angin membanjiri keningku, merasakan titik-titik angin membasahi acak rambutku. Tak jarang angin-angin gila meracau. Membenturkan...
Read More

untittled tale

matanya sayu menancap memasung dalam tatap lelah menari di dapur pengap langkahnya pun tak lagi mantap kulitnya kian mengendur kerut tiada terelakkan ngarai-ngarai kering kian terukir diantaranya saksi waktu yang dilalui dalam kelabu bibirnya pun hanya menyangga erangan tapi adakah kau melihatnya? menyadari bahwa setiap waktu yang ia buang itu hanya untukmu? mungkin kau tahu, mungkin kau belum...
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.