ada penyesalan yang tergores tepat di awal tengah tahun ini. rasanya lebih sakit daripada diputusin cewek. lebih perih. saya di Tuming (turun minggu; adalah hukuman yang diberikan dengan menambah 1 minggu stase pada satu subdivisi medis di rumah sakit.) oleh seorang supervisor di tempat saya bertugas sebagai Coass (dokter muda; red) karena alasan peraturan yang dibuatnya sendiri. peraturan yang katanya sudah menjadi turun-temurun di bagian ini. sebuah aturan yang menurut saya tidak masuk akal. menghafal seluruh pasiennya dengan lengkap dan terperinci, lalu ketika ia berkunjung, ia akan menanyai kami para coass semua tentang pasiennya. sebuah hal yang bahkan ia sendiri tidak sanggup melakukannya.
lalu, hari ini ia membentak. bertanya siapa yang tidak bisa menghafal? aku kalah. tidak yakin pada hafalanku sendiri. lalu disanalah penyesalan itu mulai membumbung. mengisi seluruh dadaku hingga sesak.
namun penyesalan yang timbul itu bukan karena saya tidak sanggup menghafalnya, karena sudah hampir satu minggu di stase ini kerjaan saya dan beberapa teman-teman yang lain hanya menghafal sesuatu yang sebenarnya tidak layak untuk dijadikan prioritas bagi seorang Coass. yang saya sesalkan adalah, bahwa itu hanya Tes Mental. Ia tidak benar-benar bertanya. aargh... betapa kesalnya saya...
aargh... Damn.
satu minggu yang sia-sia. minggu depan akan menjadi deja-vu yang paling mnejengkelkan...
2 comment:
sabar mas :)
hehe.. iya. thanks mas.
Posting Komentar