aku ingin mengenalmu seperti gurat, segaris segaris
yang biasa kau kenalkan pada kertas
memindai biografismu bergores-gores
ke dalam otakku yang paling dalam. hippokampus
terus. tanpa putus
aku ingin menemuimu di dalam sketsa
seperti gores-goresnya yang saling menemukan.
membentuk. mewujud.
tak perlu lama, namun penuh wacana, makna.
lalu biarkan naluri yang mencukupkannya
aku ingin mendekatimu bersama arsir
yang seperti aku hasratkan dekat dengan realisme
seperti karbon pensil yang kau dekatkan dengan kapas
tidak ragu, tanpa penghapus
merajakan abu-abu yang serius
4 comment:
ini puisi ya?
intinya bertahap :D
pelan-pelan asal kesampaian..
satu guratan, sesuatu yang seakan kecil, tapi bermakna begitu luas.. menjadi keindahan saat menjelma lengkap. salut dnegan kata2nya :)
@dina: iya. ne puisi.
@mbak iis: betul. ada lagunya tuh, pelan-pelan saja. hehe
@brown sugar: hehe, thanks. :)
Posting Komentar