Pict from Here |
apa yang terjadi pada kita? apa yang terjadi pada sekata yang bercerai menjadi kamu dan aku? lalu mengapa tiba-tiba saja ada "dan" yang menjedakan kamu dan aku?
kita dulunya adalah pedendang senandung di beranda, menikmati pagi dan air mata Tuhan yang singgah di ketiak daun. kita adalah apa yang selalu dikicaukan pipit dan di tidurkan malam. itu sebelum waktu menjadi pencemburu.
jadi aku mulai bertanya-tanya tentang siapa yang lebih dulu bosan meninggali rumah kita hingga memutuskan untuk meninggalkan. kamukah? atau waktukah? pelan-pelan dari dalam rumah aku melihat lintasan yang menjejak lantai, menapak meja, lalu keluar lewat pintu ruang tamu. ada kamu di ujungnya, memunggungiku sedang membuang remah-remah pagi yang disebut kenangan. lantas aku membaca aura. mencerna keadaan dan menjelajah kejadian hingga aku tiba pada sebuah kesimpulan bahwa ada jarak antara kamu dan aku.
maka aku berlari ke kamar, membuka lemari, mengaduk laci, mencoba menemukan kita yang tersisa. tak ada. tak ada kita yang kamu sisakan. mungkin sudah kamu terbangkan. mungkin terselip di lipatan remah pagi yang kamu mubazirkan. atau mungkin jika tidak cukup tega kamu akan membawanya pergi bersamamu. yang jelas tidak ada lagi kita sehingga aku dan kamu kini menjadi kesatuan yang masing-masing. berdiri sendiri. saling menghitung satuan yang men-jarak-kan kamu dan aku. kamu hanya akan menjadi kamu. tapi aku tidak akan bisa menjadi aku lagi. kamu telah membawa aku bersamamu.
maka siapakah aku yang melihatmu menciptakan jarak?
tak bisakah kamu dan aku menjadi hanya kamuaku? tanpa dan, tanpa spasi?
tak bisakah kamu dan aku melebur lagi saja menjadi kita?
Salam untuk waktu,
Falra,
Tujuh Juli DuaRibuDuaBelas.
9 comment:
Saya jatuh hati dengan tulisan ini kawan.
keren..
serius.
Ahh speechless -___-"
dan ceritanya ngena banget sm keadaan sy juga sekarang. huahahahahaa
eh sy follow ya blognya. sayang sekali kalau gak follow blog keren macam ini :D *ini serius*
Iya iya,. saya percaya Uchank serius. Ah Uchank.. Hahaha *ga ikut punya blog tapi ikutan bales komen. wkwkwk
Berawal dari loe-gue, kemudian menjadi kamu dan aku, untuk selanjutnya menjadi kita. Dan ku kira kesemuanya itu merupakan proses yang sangat menyenangkan.
Bagaimana jika, ternyata sang waktu--dan sang pemilik waktu sedang memberikan kesempatan untuk menikmati kesenangan itu lagi, seperti dulu?
Waktu, selalu baik. Hanya kadang kita sering menghiraukannya, jadi mereka bersikap lebih acuh tak acuh lagi pada kita. :D
Ikutan follow juga aahh kayak Uchank. Salam kenal yaaa... :)
tak ada yg perlu di-salah-benar-kan... Semua pasti memiliki makna. Semua ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Mungkin sedikit pengoreksian diri dan perbaikan hati adalah pekerjaan indah yang bisa kita lakukan. Ingat, everyone is changing... Just make our life "full-color". Hehehehe... *peace*
Andai kata ku bisa mengungkapkan postingan diatas secara ulang, pasti bakalan hancur dan tak sebaik pemilik blog yang suka berimajinasi ini... Keren! :)
aku merasa aroma cewek yang sangat kuat ditulisan ini hehe :p
Uchank: hahaha... sy merasa tersanjung. biasa aja bro, sy jd ngga enak nih. ente lbih jago kayaknya tuh. I will folback.
jika memang begitu, maka mungkin benar bahwa waktu itu adalah relativitas. ia cnderung relatif pada bagaimana ia diberlakukan. hehe *ngawur. I will follow back. just wait. :)
sepakat, :)
semua orang bisa koq berimajinasi. hanya saja, kita punya cara masing-masing untuk mengungkapkannya...
makasih dah berkunjung...
hahaha...
saya hanya mencoba pengungkapan yang general sehingga mungkin pembaca cewek juga bisa merasa memakai parfumnya...
Posting Komentar