Kay, kau ingat, saat kau ngambek sore-sore di beranda sambil memandangi layang-layang api yang berkejaran di udara. kau diam. lamaaa sekali. dan ketika para layang-layang api itu lelah, kau bilang, "maaf atas air mukaku. aku jutek ya?" aku hanya menggeleng sambil tersenyum. hampir saja aku meleleh dari beranda. kau tahu, saat itu aku sadar, Kay, aku menyukai pipimu yang cembung, suaramu yang ranum....
Memori Khira
Falra
03.42
3 comments
Edit
Read More