sekali setahun, dibulan Maret, aku akan berusaha tak lelah menanti ucapanmu yang tak pernah datang. mengingat-ingat lagi kata-kata lembutmu sesaat setelah malam menggulirkan hari. jika harus jujur, tahun lalu menjadi kalimat indah terakhirmu untukku. lalu kau mengambil waktu untuk berkelana bersama bulan itu.
sekali setahun dibulan Juni, ada sebuah hari dimana aku harus mengakui bahwa akan ada jarak dalam setiap kedekatan, selalu ada akhir dari semua hari yang kita sebut mula, dan pasti ada jalan untuk perpisahan dalam segala jenis perjumpaan. kau tak mengucap sekata. aku tak mengucap sekata. sebuah perpisahan yang tak pantas disebut perpisahan, karena yang kita lakukan berada dalam jaring-jaring pengabaian selama bulan-bulan berikutnya. bulan Juni, kau berubah. mengambil jarak selangkah setiap harinya, hingga tak mampu kuhitung depa demi depa.
sekali setahun dibulan November, pertengahan musim dingin, aku memikirkanmu. mencari kata yang tepat untuk menghilangkan kecanggungan. mungkin, ketika badai mulai reda, kita bisa menghabiskan waktu saling menghangatkan jemari kita, setelah sekian lama. tapi aku urung. kenapa? karena "mungkin" adalah tentang ketidakpastian yang selalu terbenam dalam dua sisi yang berlawanan. bagai pisau bermata dua. jadi kubiarkan saja jalan jalan sepi dengan lamunannya.
Pict from here |
Setiap tahun dibulan Desember, aku akan hilang akal.
2 comment:
hmmm... siapa dia, kak?
kalau bulan oktober kak ?
waktunya menyiapkan kado untuk ulangtahunku. hahahaha
Posting Komentar